Akhirnya, setelah
sekian lama (lebih dari 4 bulan bro), saya berhasil mengumpulkan niat untuk
menuliskan perjalanan saya akhir bulan Juni lalu ke Jepang. Tepatnya setelah
saya iseng-iseng buka webnya Trinity, naked-traveler.com, saya jadi kepikiran
buat ikut nulis perjalanan saya hehe. Di Japan Travel Stories atau #JTS (pake judul
coi biar keren :p) ini saya gak akan cerita a sampe z perjalanannya, cuma
beberapa momen yang menurut saya menarik. Selain udah banyak lupa, kayaknya
lebih enak aja gitu dibacanya #apasih.
*****
Jadi, keberangkatan kami
waktu itu menggunakan pesawat low cost carrier, Air Asia dari Cengkareng
transit dulu di KL, kemudian lanjut ke Haneda, Tokyo. Lumayan, kami dapet harga
yang terbilang murah untuk penerbangan ke Jepang, pp total Rp 3,9 juta hehehe.
Nah, karena penerbangannya cukup pagi, jam 06.00 wib (gegara Bayu salah ngeklik
penerbangan, mantap Bay! wkwk), kami terpaksa harus sepagi mungkin udah sampe
di bandara. Padahal baru selesai UAS sehari sebelumnya haha.
Ohiya belom ngenalin, crew di perjalanan kali ini ada 4 orang,
saya, Bilal, Budi, dan Bayu. Hasil ide random 2 tahun lalu untuk jalan-jalan ke
Jepang, akhirnya kesampean juga di 2014 :D.
Alhamdulillah, meskipun
cukup pagi penerbangannya, kita semua dateng
tepat waktu dan gak ada masalah ketika keberangkatan. Penerbangan dari
Jakarta ke KL memakan waktu sekitar 1 jam 50 menit. Karena adanya perbedaan
waktu 1 jam lebih awal dari Indonesia, kami sampai di KLIA sekitar pukul 09.00
waktu sana. Walaupun udah sempat sarapan di bandara Soetta, tapi emang dasar
pria-pria ini perutnya masih meraung-raung, alhasil kami cari restoran fastfood
di tempat tunggu transit sembari menunggu penerbangan ke Haneda jam 12.45. Akhirnya
setelah memilah-milih tempat makan yang ada, pilihan kita jatuh ke McD (sooo mainstream). Nah di sini lah kejadian,
berjumpaan kita dengan seorang Malaysia, bernama Fahmi…
Antrian di depan kasir
McD ketika itu memang cukup mengular, membuat kami berniat untuk mencari tempat
duduk dan memesan makanan secara bergantian. Saya ketika itu hendak memesan
duluan bersama Bilal. Sambil sabar menunggu dalam barisan, perhatian kami
tertuju pada pria kurus berkulit sawo matang, yang memiliki tinggi khas asia,
160an cm, dan mengenakan seragam McD lengkap beserta topi merahnya dan nametag
kecil bertuliskan “Fahmi”. Suaranya yang nyaring, agak berisik dibanding yang
lain, mukanya yang jutek, sepertinya salah banget nih buat jadi first impression ketemu sama orang
Malaysia pertama kalinya haha.
Akhirnya tiba giliran
kami berhadapan dengan pegawai McD pecicilan ini. Maklum, kita belum pernah
ketemu langsung sama orang Malaysia sebelumnya (hehe maap norak bos :p), kami
agak bingung bahasa apa yang harus digunakan, antara Indonesia yang
dimelayu-melayu-in atau bahasa Inggris.
“What do you want Sir?”
tanya Fahmi ketus.
“I want brekkie warp with the chicken roll one
and with sausage one,” kata Bilal sambil menunjuk gambar di menu.
“Alakart?” tanya Fahmi dengan tempo yang cepat.
“What? Alakar?”
“Do you want alakart or not?”
Maksudnya adalah a la carte, tapi karena temponya cepat,
kami tidak bisa mendengar dengan jelas. Panik karena antrian semakin mengular
dan akhirnya paham apa yang dimaksud, kami langsung menjawab,
“Ooh.. Two coffee,
please.”
“Ok. Do you want aer Sir?” tanya Fahmi lagi.
“What? Air (udara)?” di
McD Malaysia jualan udara? Wow :”D
“Aer Sir, Aer,” Fahmi
mencoba menegaskan katanya. Mukanya semakin jutek.
Ooh.. maksudnya air
mineral. Akhirnya kami paham :”)
“Umm, no thanks,” jawab
kami.
Entah, orang Malaysia rasanya hobi mencampur
bahasa Inggris dengan Melayu, hingga membuat orang-orang Indonesia ini
kebingungan hahaha. Yaa, Indonesia dan Malaysia, serupa tapi tak sama :)
*****
Waktu masih menunjukan
pukul 10.00 waktu Malaysia, masih ada sekitar 2 jam lebih sampai penerbangan
selanjutnya ke Haneda, Tokyo.
Le me and Le Budi are counting the Malaysian Ringgit di pojokan McD KLIA |
Yap, ini lah awal
cerita dari perjalanan kami, 4 bujang
ras melayu, sebelum menjejakan kaki di negeri sakura. Tunggu cerita kami di
#JTS selanjutnya ya! :D
(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar