Post ini diambil dari koran Republika, 30 Januari 2014
Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-Asqalani dalam karyanya Nashaihul 'Ibad (Hal 42) mengutip sebuah hadis tentang keanehan yang akan menimpa umat Islam. Menurut Rasulullah SAW, jumlahnya ada enam perkara.
Pertama, masjid menjadi bangunan yang aneh. Bangunan masjid berdiri megah, dibangun di tengah-tengah perkampungan penduduknya. Namun, para penduduk di perkampungan tersebut enggan untuk mendatangi masjid tersebut.
Kedua, mushaf Alquran menjadi sebuah perkara aneh. Orang-orang berlomba-lomba mengoleksi Alquran di rumahnya. Mereka membeli Alquran dengan model terbaru, berharga mahal, namun setelah di rumah, Alquran hanya menjadi simbol kebanggaan. Alquran hanya menjadi pajangan, jarang dibaca, apalagi untuk memahami maknanya.
Ketiga, banyak orang berlomba-lomba menghafal Alquran, tapi sedikit sekali orang yang berlomba-lomba mengamalkan isi dan kandungannya.
Keempat, banyak wanita salihah yang menikahi laki-laki yang tidak taat dalam melaksanakan ajaran agama.
Kelima, banyak laki-laki saleh yang beristri wanita yang tidak taat beragama.
Keenam, aneh sekali, orang alim (yang memahami ilmu agama) berada di tengah-tengah masyarakat, namun masyarakat sudah tidak mau lagi mendengar fatwa-fatwanya.
Sementara Imam Ghazali dalam karyanya Minhajul 'Abidin mengutip sabda Rasulullah yang disampaikan kepada Haris Ibnu Umairah.
"Jika umurmu panjang, kamu akan menghadapi suatu zaman yang aneh. Pada zaman itu akan banyak ahli pidato yang piawai dalam menyampaikan pidatonya, namun sangat sedikit sekali dari kalangan mereka yang benar-benar ulama (memahami ilmu agama dan hatinya takut pada Allah). Pada zaman tersebut akan banyak sekali orang yang memerlukan bantuan (banyak orang miskin), namun sangat sedikit sekali orang yang mau menolong mereka, dan pada zaman tersebut keikhlasan mencari ilmu sudah sirna. Orang-orang mencari ilmu hanya mengikuti keinginan hawa nafsu belaka."
Haris Ibnu 'Umairah merasa heran, kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, kapan hal tersebut akan terjadi?" Kemudian Rasulullah menjawab, "Nanti apabila ibadah shalat telah dimatikan (orang-orang tidak mengaplikasikan nilai-nilai ibadah shalat dalam kehidupan sehari-hari), menjamurnya suap-menyuap (jual beli hukum dan jabatan), serta orang-orang telah rela menjual agama demi kesenangan hidup di dunia semata. Jika keadaan tersebut sudah terjadi, maka selamatkanlah dirimu."
Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua. Sudahkah ini terjadi di lingkungan sekitar kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar