Jump High!: Tokyo Dome (2014)

Jump High!: Tokyo Dome (2014)
Jump High! Tokyo Dome - Japan (2014)

Selasa, 28 Januari 2014

Satu Setengah

Alhamdulillah, tadi sore untuk kesekian kalinya FE membuka registrasi akademik online untuk para mahasiswanya dan bisa saya bilang regol saya kali ini cukup berhasil. Dari enam kelas yang saya daftarkan, tidak satu pun yang bermasalah waiting list. Beda dengan regol semester lalu, lima dari enam kelas masuk daftar waiting list :") Tentu dengan dibukanya pendaftaran akademik ini berarti tidak lama lagi akan menghadapi semester baru (lagi), semester enam.

Pertanyaan paling khas di kampus ketika awal tahun seperti ini, terutama buat yang biasa aktif di kegiatan kemahasiswaan entah itu organisasi atau kepanitiaan, seringkali ditanyakan, "tahun ini mau ke mana?", atau "mau lanjut apa tahun ini?", dan pertanyaan-pertanyaan serupa lainnya. Pada akhirnya, dari semua pertanyaan ini membentuk sebuah paradoks pemikiran, yang diawali dengan sebuah pemikiran tentang pilihan-pilihan, dan yang berujung pada sesuatu yang jauh di depan sana, tujuan hidup.

Tujuan hidup, mungkin bagi sebagian orang hal ini menjadi sesuatu yang diletakkan paling belakang dalam pikirannya. "Nanti saja lah, toh masih lama". Entah, saya berpendapat kalau mayoritas manusia Indonesia dibiasakan untuk menjadi pribadi yang reaktif, tanpa perencanaan. Mungkin statement ini hanya berdasarkan pengamatan kasat mata saya selama ini saja. But, it's really happen around me. Di pendidikan, kita mengenal dengan fenomena belajar sks (sistem kebut semalam) ketika menghadapi ujian. Dari jenjang SD sampai pada jenjang Perguruan Tinggi kita akan menemukan fenomena ini, meskipun tidak semua. Kalau kita melihat dengan scoop yang lebih luas lagi, dengan kacamata Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana terlalu reaktifnya kita. Sebagai contoh, pembuatan MP3EI (Master Plan Pengembangan dan Perluasan Ekonomi Indonesia), kalau teman-teman tahu ternyata merupakan sebuah tindakan reaktif akibat kekalahan persaingan Indonesia dari Cina dalam ACFTA. Atau ketika salah satu lagu daerah kita "dipatenkan" oleh negeri tetangga, kita kelabakan menghadapinya. Reactive, too reactive.

Melihat kenyataan ini, pasti membuat kita berkaca dan bertanya, "apakah kita seperti itu?". Saya mengakui, kehidupan saya didominasi dengan tindakan reaktif seperti itu. Seperti tak terasa sama sekali, saya sudah 2,5 tahun kuliah di FEUI. Rasanya baru kemarin mengikuti OPK (ospek FE), baru kemarin saya menyanyikan lagu wisuda untuk kakak-kakak wisudawan tahun 2011. Dan sekarang menginjak semester enam. Sudah menjadi senior. Beberapa teman juga sudah menjadi pejabat kampus. Secepat itu waktu berlalu.
****
Terkadang kita dibuat tidak percaya dengan kisah-kisah Islam zaman dulu. Sultan Muhammad Al Fatih, pemimpin penaklukan Konstantinopel di umur 21 tahun. Really? Itu seumuran kita yang sedang kuliah. Masih terlalu jauh dari pikiran memimpin sebuah penaklukan negara. Tapi kisah Muhammad Al Fatih bukan dongeng sebelum tidur. Ini kisah nyata. Dan memang sudah seharusnya kita menjadi dewasa terhitung pada saat kita menyentuh usia akil baligh.
****
Satu setengah tahun lagi di FE, dan kita ingin menjadi apa? Satu setengah tahun lagi kita lulus. Lepas dari status mahasiswa. Menyandang gelar sarjana. Menyambut dunia kerja atau sebagian melanjutkan S2 atau sebagian lagi memilih untuk langsung menikah. Dan seterusnya. Terlalu cepat? Mungkin bisa begitu bisa juga sudah cukup. Semua ini memaksa saya pada akhirnya untuk berpikir apa tujuan hidup saya? Apa rencana yang akan saya buat ke depan?

Yang saya pahami, ketika kita ditakdirkan untuk menjadi dari bagian kampus ini, berarti Tuhan percaya pada diri kita bahwa kita akan menjadi orang besar. Satu setengah tahun terakhir di FEUI jangan sampai kita lalui sekedarnya tanpa tujuan apa-apa. Satu setengah tahun terakhir harus direncanakan dan dijalankan dengan luar biasa. Karena ini menjadi bagian-bagian dari langkah kita ke depan.

Majunya waktu merupakan sebuah keniscayaan. Bukan itu masalahnya. Tapi bagaimana kita bisa mengisi setiap detik waktu yang terus berjalan menjadi tantangan buat kita.

Malam :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar